Bareskrim secara resmi menerima permintaan keluarga Brigadir J. untuk otopsi lagi

Permintaan pihak keluarga untuk melakukan otopsi ulang terhadap jenazah Brigjen J secara resmi diajukan ke Bareskrim Polri pada Rabu (20/7).
Andi Rian mengumumkan bahwa permohonan resmi diajukan hari ini (20/7) oleh kuasa hukum keluarga Brigjen J.
'Dalam pertemuan awal, pihak keluarga meminta dilakukan penggalian atau otopsi lagi. Surat tersebut juga kami terima secara resmi,' ujarnya dalam jumpa pers.
Andi mengaku pihaknya akan segera meminta otopsi lagi agar ini bisa terjadi dalam waktu dekat. Bareskrim, kata dia, juga akan melibatkan tim kedokteran forensik non-polisi.
'Ini akan segera ditindaklanjuti. Saya akan koordinasikan dengan kedokteran forensik, meski tentu saya juga akan memasukkan unsur non-medis.
p> >Dia juga mengaku akan berkomunikasi dengan tim eksternal dari Kompolnas dan Komnas HAM untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas proses penggalian dan otopsi Brigadir J.
'Saya juga akan berkomunikasi dengan Kompolnas atau Komnas HAM untuk memastikan proses penggalian berjalan lancar dan hasilnya valid,' katanya.
Sebelumnya, pihak keluarga
>
Pengacara keluarga Brigjen J., Kamaruddin Simanjuntak, meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim independen untuk melakukan otopsi ulang terhadap Brigjen J.
tujuannya adalah agar peleton otopsi membawa orang luar selain polisi dapat meningkatkan. Karena pihaknya meragukan kredibilitas hasil otopsi pertama.
'Kami menolak hasil kemarin dan memprotes karena kredibilitasnya. Kami menuntut dibentuk tim baru agar sah dan terpercaya. supaya kredibilitasnya bisa dipercaya dan dia autentik,' ujarnya.
Brigjen J dikabarkan tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polres Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Namun, insiden tersebut baru terungkap pada Senin (7/11).
Polisi mengklaim penembakan tersebut bermula dari dugaan penganiayaan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.
Polisi mengatakan Brigadir J melepaskan total tujuh tembakan, yang kemudian dibalas lima kali oleh Bharada E. Tak satu pun peluru mengenai Bharada E. Sedangkan tembakan Bharada E menewaskan Brigadir J.
Kapolri telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki insiden tersebut. Selain itu, Komnas HAM juga melakukan penyelidikan independen atas kasus tersebut.
Saat ini, Sambo telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kapolres Propam. Kapolri mengatakan penonaktifan sambo adalah untuk memungkinkan penyelidikan atas penembakan Brigadir J dilakukan dengan benar dan untuk menghindari berbagai spekulasi publik.
Komentar
Posting Komentar