Pemerintah harus mendorong swasta untuk membangun MRT koridor timur-barat

JAKARTA, News - Untuk mempercepat pembangunan MRT Koridor Timur-Barat atau Tahap III, Pemerintah dapat mempertimbangkan kemungkinan partisipasi
Hal ini diumumkan oleh Chief Executive PT Jababeka Infrastructure Agung Wicaksono pada TOD Forum 2022 pada Kamis (7/7/2022) di Menara Mandiri Assembly Hall - Jakarta.
Menurut Agung
Memang dalam hal pendanaan pembangunan MRT Tahap I, pinjaman pemerintah penting, baik pemerintah
Namun pendanaan ini metode tersebut tidak dapat lagi diterapkan pada konstruksi MRT Fase III. Hal ini dikarenakan perpanjangan pembangunan MRT Tahap III relatif panjang yaitu 87 kilometer, dan melibatkan banyak pemerintah daerah.
'Jababeka bisa mendukung salah satunya dengan menyediakan lahan untuk Strategi kerjasama ini berlaku di MRT Tahap III konstruksi,' kata Agung.
Agung mengatakan jika pendekatan pendanaan seperti pembangunan MRT di Tahap I diulangi, akan memakan waktu lama untuk berkembang.
p>Oleh karena itu, ada tidak lain adalah mengambil pendekatan inovatif dan sinergis untuk konstruksi MRI Fase III.
'Jika menyangkut MRI, ini semua tentang inovasi dan sinergi. Ini mulai terwujud dengan adanya Nota Kesepahaman antara PT Jababeka Tbk dengan MRT Jakarta dan PT Jasa Sarana mengenai pembangunan MRT Tahap III Maret lalu,” tambahnya. Kota ini memiliki konsep TOD.
Konversi ini didasarkan pada banyaknya pelayanan angkutan umum yang bertemu dan berakhir dan berawal di kawasan Kota Jababeka.
Misalnya KRL Commuter Line jalur ganda yang sudah berada di jalur ganda Operasinya adalah Stasiun Cikarang,
Ada juga Jabodetabek Airport Connexion, Jabodetabek Residence Connexion, AKDP Bus dan DAMRI Shuttle Bus Service dengan koneksi dari Hollywood Junction ke Stasiun Cikarang, Bus Sinar Jaya dari Riverview Apartments ke Jawa Tengah.
p>Semua ini semakin memperkuat integrasi transportasi di wilayah Kota Jababeka, yang mengedepankan prinsip-prinsip pengembangan TOD.
>
Komentar
Posting Komentar