Sandiaga mempromosikan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata Budo

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kembali berkeliling nusantara dalam rangka ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Kali ini, Sandiaga mengunjungi Desa Wisata Budo di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Utara. Sulawesi sebagai salah satu dari 50 Desa Wisata Terbaik.Dalam kunjungan tersebut, Sandiaga mengidentifikasi sejumlah kebutuhan dan harapan masyarakat, terutama dari pariwisata dan bisnis kreatif. Salah satunya, Oma Oce, membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan guest house yang selama ini dia kelola seperti sprei dan handuk.'Saya pernah melihat Nenek Oce, tentu yang dia butuhkan adalah sprei putih, handuk, asesoris, mungkin apa yang akan menjadi pelatihan staf, balutan Bubur Manado dan nasi kuning serta penataan produk industri kreatif lainnya,” kata Sandiaga. Sandiaga memastikan bahwa pelaku industri kreatif didukung. Dengan potensi alam yang luar biasa, ia akan mempromosikan produk industri kreatif, serta pengembang. satunya wisata bawah laut.Desa Wisata Budo sendiri dikenal sebagai bagian dari Destinasi Super Prioritas Likupang (DSP) yang dapat menunjang kunjungan wisatawan. Sandiaga berharap pembentukan Desa Wisata Budo dapat melanjutkan infrastruktur penataan dan pelatihan sumber daya SDM.'Jadi harapannya Likupang bisa menjadi wisata yang berkualitas dan desa wisata budo ini bisa menjadi wisata yang berkelanjutan. Harapannya kebangkitan kita (Parekraf) semakin terlihat. dan Jika kita lihat itu , sedang viral ada 1.400 orang yang datang, ini membuka peluang kerja yang luar biasa bagi masyarakat Desa Budo itu sendiri, mungkin tidak ada yang menganggur padahal ada 1, 400 orang datang ke sini', ujarnya.Oleh karena itu, Sandiaga mengatakan sangat mendukung pengembangan produk ekonomi, termasuk batik bertema mangrove. Pasalnya, mangrove menjadi salah satu daya tariknya. n dari Desa Wisata Budo adalah .'Seperti yang kita semua tahu, fashion menyumbang lebih dari 21,8 miliar dolar AS dan fashion mendominasi dalam hal ekspor. Alangkah baiknya jika desa wisata Budo juga kembangkan motif ini lebih jauh dan suatu saat akan berkontribusi pada peningkatan lapangan kerja.” 2024, semuanya dari sektor pariwisata dan industri kreatif. Harapannya, fashion yang sedang dikembangkan di Desa Budo, yaitu mangrove tie-dye, akan jadi bisa jadi andalan,” kata Sandiaga.
Komentar
Posting Komentar